Ini bukanlah seuntai kata puitis yang maknanya hanya dipahami sang penulis. Namun ini seuntai kata yang terikat yang didasari kata dalam hati yang pekat.
Pernahkah kamu, merasa di dunia ini tidak berkawan? Aku pernah.
Pernahkah kamu, merasa dunia ini tak adil karena kamu merasa sendiri? Aku pernah.
Pernahkah kamu, berteriak dengan isakan namun tak didengar? Aku pernah.
Sejak saat itu, aku merasa bahwa kesepian adalah hal yang pasti dirasakan setiap makhluk. Namun apakah yang menyebabkan hal itu? Apakah kurang teman?
Tidak, jawabannya hanya satu. Bersyukur dengan apa yang kamu miliki.
"Ketika kamu, merasa tidak pernah puas dan selalu merasa kekurangan, disitulah hati akan terasa sesak, merasa sendiri, merasa orang tidak peduli, merasa dunia tidak adil, padahal apakah kamu membayar untuk setiap detik kedipan matamu? untuk setiap hembusan nafasmu? Tidak kah kau mengetahui orang lain yang bernafas harus menggunakan tabung oksigen dan lain-lainnya?" Begitulah kata hatiku ketika aku merintih dan menangis merasakan setiap kesendirian ini.
"Karena hatimu tertutup mati oleh rasa ketamakkan, ketidakpuasan, sehingga menghalalkan segala cara agar kau merasa leboh puas dari pada apa yang kau punya saat ini. Bersyukurlah, maka hati mu akan tentram, tidak merasa kekurangan, dan tidak akan merasa kesepian. Kau pun akan tahu bahwa dunia ini adil, sudah sesuai takarannya, karena Allah yang mengatur, Bersyukur saja, niscaya Ia memberi mu lebih."
Jadi untuk apa, setiap hari hanya meratapi nasib, marah terhadap keadaan, tidak bisakah menerimanya saja? Bukannya manusia hidup memiliki jalan nya masing-masing? Dan apakah jalan itu selamanya mulus? Tidak. Olhe karena itu, bersukurlah, kita tidak akan merasa kesepian dan tidak diadili lagi. Karena alam, memiliki balasannya sendiri pada diri. Bersukurlah, apapun yang kau dapatkan.
inftsrh - 13 Juli 2016
Pernahkah kamu, merasa di dunia ini tidak berkawan? Aku pernah.
Pernahkah kamu, merasa dunia ini tak adil karena kamu merasa sendiri? Aku pernah.
Pernahkah kamu, berteriak dengan isakan namun tak didengar? Aku pernah.
Sejak saat itu, aku merasa bahwa kesepian adalah hal yang pasti dirasakan setiap makhluk. Namun apakah yang menyebabkan hal itu? Apakah kurang teman?
Tidak, jawabannya hanya satu. Bersyukur dengan apa yang kamu miliki.
"Ketika kamu, merasa tidak pernah puas dan selalu merasa kekurangan, disitulah hati akan terasa sesak, merasa sendiri, merasa orang tidak peduli, merasa dunia tidak adil, padahal apakah kamu membayar untuk setiap detik kedipan matamu? untuk setiap hembusan nafasmu? Tidak kah kau mengetahui orang lain yang bernafas harus menggunakan tabung oksigen dan lain-lainnya?" Begitulah kata hatiku ketika aku merintih dan menangis merasakan setiap kesendirian ini.
"Karena hatimu tertutup mati oleh rasa ketamakkan, ketidakpuasan, sehingga menghalalkan segala cara agar kau merasa leboh puas dari pada apa yang kau punya saat ini. Bersyukurlah, maka hati mu akan tentram, tidak merasa kekurangan, dan tidak akan merasa kesepian. Kau pun akan tahu bahwa dunia ini adil, sudah sesuai takarannya, karena Allah yang mengatur, Bersyukur saja, niscaya Ia memberi mu lebih."
Jadi untuk apa, setiap hari hanya meratapi nasib, marah terhadap keadaan, tidak bisakah menerimanya saja? Bukannya manusia hidup memiliki jalan nya masing-masing? Dan apakah jalan itu selamanya mulus? Tidak. Olhe karena itu, bersukurlah, kita tidak akan merasa kesepian dan tidak diadili lagi. Karena alam, memiliki balasannya sendiri pada diri. Bersukurlah, apapun yang kau dapatkan.
inftsrh - 13 Juli 2016