Senin, 12 September 2016

Syukur dan Tentram Hati

0 komentar
Ini bukanlah seuntai kata puitis yang maknanya hanya dipahami sang penulis. Namun ini seuntai kata yang terikat yang didasari kata dalam hati yang pekat.

Pernahkah kamu, merasa di dunia ini tidak berkawan? Aku pernah.
Pernahkah kamu, merasa dunia ini tak adil karena kamu merasa sendiri? Aku pernah.
Pernahkah kamu, berteriak dengan isakan namun tak didengar? Aku pernah.
Sejak saat itu, aku merasa bahwa kesepian adalah hal yang pasti dirasakan setiap makhluk. Namun apakah yang menyebabkan hal itu? Apakah kurang teman?
Tidak, jawabannya hanya satu. Bersyukur dengan apa yang kamu miliki.

"Ketika kamu, merasa tidak pernah puas dan selalu merasa kekurangan, disitulah hati akan terasa sesak, merasa sendiri, merasa orang tidak peduli, merasa dunia tidak adil, padahal apakah kamu membayar untuk setiap detik kedipan matamu? untuk setiap hembusan nafasmu? Tidak kah kau mengetahui orang lain yang bernafas harus menggunakan tabung oksigen dan lain-lainnya?" Begitulah kata hatiku ketika aku merintih dan menangis merasakan setiap kesendirian ini.

"Karena hatimu tertutup mati oleh rasa ketamakkan, ketidakpuasan, sehingga menghalalkan segala cara agar kau merasa leboh puas dari pada apa yang kau punya saat ini. Bersyukurlah, maka hati mu akan tentram, tidak merasa kekurangan, dan tidak akan merasa kesepian. Kau pun akan tahu bahwa dunia ini adil, sudah sesuai takarannya, karena Allah yang mengatur, Bersyukur saja, niscaya Ia memberi mu lebih."

Jadi untuk apa, setiap hari hanya meratapi nasib, marah terhadap keadaan, tidak bisakah menerimanya saja? Bukannya manusia hidup memiliki jalan nya masing-masing? Dan apakah jalan itu selamanya mulus? Tidak. Olhe karena itu, bersukurlah, kita tidak akan merasa kesepian dan tidak diadili lagi. Karena alam, memiliki balasannya sendiri pada diri. Bersukurlah, apapun yang kau dapatkan.


inftsrh - 13 Juli 2016


Jumat, 09 September 2016

Fajar dan Mentari di Hati Ayah

0 komentar
Kala ku tatap nanar mata ayah
kala ku rasakan getirnya suara
aku bersyukur, ia masih disampingku

Kalau saja ku bisa memutar waktu
kalau saja ku bisa menahan waktu
kalau saja ku bisa memajukan waktu

Aku hanya gadis kecil
yang ingin keluar menggapai dunia
namun ku hanya bermodal tekad
aku ingin membuat ia tersenyum
dari mata dan hatinya

Namun apakah aku bisa menggapainya?
Aku hanya bisa menerka
dan hanya bisa mencoba
melakukan segala yang terbaik yang kubisa
bahkan dalam masa-masa sulitku

Tetes air mata menghujani seluruh palung hati
di kala hati ku yang tercampur perih
meradang dan memohon untuk segalanya kembali

andai ku bisa gapai fajar
andai ku bisa genggam mentari
kan kubawakan sinarnya untukmu

Karena disampingmu saja
aku merasa terang
hidupku tak gelap
Karena berada dalam hidupmu saja
aku mengerti
bahwa fajar dan mentari bisa kugapai
lewat apapun yang aku bisa
Karena kau penerang hidupku

Harusnya aku?

0 komentar
13 Juni 2011

Hari itu..
Kembali ku terdiam
memikirkan bayang nya
yang selalu dan selalu ku ingat
aku membisu seribu bahasa
hati dan fikiranku seakan mati
tak berdaya melihatnya
aku fikir, aku aneh
ya! Aneh..
Harusnya aku jujur pada diriku sendiri
tapi aku malah membohongi perasaanku
aku kembali termenung dalam sunyi
bahagiakah dirimu dengan dirinya kini?
Harusnya aku menyadari aku tak pantas berkata seperti itu padamu
yang jelas-jelas tak pernah sedikitpun kau perdulikanku

inikah takdir-Mu?
Harusnya aku mensyukuri ini
karena bisa melihat dirinya saja adalah anugrah
dan harusnya aku tak perlu menangisi ini
harusnya aku bahagia
harusnya aku bersuka ria
tak perlu kau tanyakan keadaanku
yang harus kau tau adalah aku kan slalu tersenyum walaupun kau dengan dirinya kini

aku kembali menatap pisau itu
hatiku seakan tersayat karenanya
aku hanya ingin kau tau
apa yang slama ini aku lakukan
tapi sudah tidak mungkin

harusnya aku..
Kembali menatap masa depanku
namun apakah harus tanpa dia?
Aku yakin bisa
jangan pernah tinggalkan dirinya untuk diriku
aku sakit bukan karena dia, bukan karena kamu juga
aku sakit karena ku terlalu berharap lebih
harusnya ku mengerti, ini semua terjadi karena aku tak bisa menerima
harusnya aku relakan ini
aku tak mau memaksamu untuk tinggalkan dia
aku masih bisa tersenyum sampai akhir waktu ku
walau tanpa kehadiran mu

dan akhirnya, harusnya aku jujur dengan perasaanku sendiri

Rabu, 07 September 2016

Precious Things

0 komentar
Pagi itu semua siswa baru berbaris di depan gerbang halaman sekolah, dengan langkah yang tergesa-gesa dan dengan berbagai perlengkapan MOS yang melekat. Ya, hari itu aku sedang mengikuti MOS (Masa Orientasi Sekolah), karena dulu sekitar tahun 2010 masih menggunakan nama MOS (a.k.a MOPD).
Sudah 6 tahun yang lalu kejadian itu terjadi hingga sekarang aku berniat menuliskannya. Nampaknya ini hanya sekadar kenangan yang rupanya sangat sayang untuk dibuang--tidak diingat maka dari itu ingin sekali menuliskannya, meski hanya untuk hiburan dan flashback semata.
Saat beberapa hari MOS berlangsung, aku dikejutkan dengan sesosok kakak kelas yang tidak ku kenal sebelumnya. Namun aku pernah mendengar namanya dan melihat namanya di dalam buku MOS. Hari itu adalah hari untuk mengisi angket panitia MOS. Karena posisi ku duduk di depan, maka kakak kelas tersebut berbicara padaku dan berkata "Tulis namaku, ya!" aku pun kaget dan berkata dalam hati "Siapa namanya ya? Oh mungkin yang ini." Aku sambil menunjuk namanya di buku MOS.
Masa MOS pun selesai. Aku masih mengingat kejadian yang sungguh hanya biasa saja tapi aku tidak bisa melupakannya, dan itu pertama kalinya kakak kelas yang tersenyum padaku di sekolah baruku ini.
Saat memasuki kelas 7, aku termasuk anak yang pendiam. Tapi aku pun mengikuti ekskul di sekolah. Waktu berlalu, aku pun bertemu kakak kelas itu, dan akupun tersenyum padanya. Aku jadi mengingatnya lagi! Woahh.. Aku pun bertanya dan memastikan namanya. Dan akhirnya aku mengetahui namanya dan menanyakan ekskul yang diikutinya. Senang sekali!
Setelah aku mengetahui nama aslinya aku pun menambahkan ia sebagai teman di facebook, lalu mulai chat duluan. Malu sih tapi kan mau kenal. Lalu chat ku pun dibalas dan ternyata dia baik sekali~~~
Suatu hari aku pernah bertanya kelas dia dimana, dan saat jam pulang sekolah aku menemuinya di depan kelasnya dan dia sednag piket membersikan kelas, dan ia tersenyum padaku. Dengan senyumnya yang manis, cara bicaranya yang sopan, ah maskin semangat belajar deh!
Tak lama, aku pun mulai mengikuti ekskul yang ia ikuti, yap badminton! Semua orang juga mengira aku mengikuti ekskul ini karena kakak kelas, ahahahahha.

Minggu, 17 Agustus 2014

INDONESIA TANAH AIR BETA

4 komentar

            Indonesia adalah Negara di mana tempatku dilahirkan dan dibesarkan. Indonesia memiliki berjuta-juta kekayaan sumber daya alam yang terbentang dari Sabang sampai merauke. Indonesia, dahulu dikenal dengan masyarakatnya yang gigih dan pantang menyerah, sebagai buktinya, Indonesia kini telah bebas dari penjajahan, setelah kurang lebih 3,5 abad lamanya dijajah bangsa Belanda lalu oleh Negara Jepang. Kemudian, Indonesia kini menjadi Negara yang merdeka.


            Indonesia masa kini, secara pengakuan memang sudah merdeka dan bebas dari penjajahan. Tapi tidak terlepas pula dari segala problematika yang tertuang hampir di setiap sudut kehidupan. Indonesia memiliki dasar Negara yaitu Pancasila dengan sejuta makna yang terkandung di dalamnya. Tetapi sangat disayangkan, nilai-nilai luhur itu seakan luntur seiring dengan perkembangan zaman. Permasalahan yang begitu banyaknya di negeri kita seakan sulit untuk memudar. Salah satu contoh konkritnya adalah kemiskinan dan korupsi.


            Kemiskinan di Indonesia bisa kita lihat dari berbagai sudut. Kita bisa lihat, karena kemiskinan banyak anak yang putus sekolah bahkan memutuskan untuk bekerja dengan alasan membantu orang tua, maka tak aneh jika di jalanan kota kita pasti akan melihat anak jalanan yang mengamen, dan lain sebagainya. Kemiskinan juga berdampak pada kesehatan, meski ada program pemerintah tentang jaminan kesehatan masyarakat, tetap saja ada yang masih belum bisa menggunakannya, sehingga program tersebut belum merata ke semua masyarakat. Kemiskinan juga berdampak pada sumber daya manusia kita, pengangguran misalnya. Karena kurang keahlian, seakan sulit untuk mencari pekerjaan. Sebab kemiskinan tersebut mengakibatkan orang yang putus sekolah apalagi tak memiliki keahlian tertentu. Kemiskinan sangat berdampak luas bagi kehidupan masyarakat, terutama Indonesia. Ya.


            Begitupun dalam dunia pendidikan, di era canggih ini daerah pedalaman Indonesia pendidikan nya sangat ironis sekali. Mulai dari sarana dan pra sarana, fasilitas, dan tenaga pengajar yang kurang. Daerah pedalaman Indonesia memang kurang tersentuh oleh perhatian para penyelenggara Negara. Gedung sekolah yang kurang layak, tenaga pengajar yang sedikit, menjadi hambatannya. Ada juga yang harus sampai menyebrang danau dan melewati jalan setapak menempuh berkilo-kilo meter demi mendapatkan pendidikan yang sama seperti siswa lain pada umumnya. Ada pun yang tidak melanjutkan sekolah dikarenakan biaya yang tak sebanding dengan penghasilan yang di dapat oleh orang tua mereka. Ironis memang, padahal pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk kemajuan negeri ini, suatu Negara maju adalah jika rakyatnya maju pula.


            Berbicara tentang masalah yang ada di Indonesia, rasanya tak akan habis. Banyak faktor yang membuat Indonesia serasa sulit untuk terus berkembang menjadi Negara yang maju. Namun kita bisa cermati sebagai rakyat Indonesia, apakah factor utamanya adalah Indonesia tak memiliki pemimpin yang amanah lagi? Segala problematika yang ada seakan hanya tontonan belaka. Pemerintah dirasa kurang peka dan kurang cepat tanggap atas permasalahan-permasalahan tersebut. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Pancasila sila ke-5 yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” seakan luntur termakan zaman nilai-nilai yang terkandung di dalamnya oleh perkara ini.


            Di sinilah titik di mana kita sebagai generasi pelurus bangsa yang sangat perlu berperan penting demi kemajuan bangsa ini, dan di pundak kita lah segala gerakan dan perubahan kita tentukan, akan dibawa kemana dan bagaiman Negara kita ini ke depannya. Maka dari itu, penting bagi kita untuk saling menumbuhkan rasa kesadaran berbangsa dan bernegara oleh setiap masyarakat agar tidak terjadi penyelewengan hak dan kewajiban. Indonesia, dengan berjuta-juta rakyat nya sudah bosan dengan segala janji-janji yang sering dilontarkan oleh para wakil rakyat di sana.


            Kita telah mengetahui dan memahami berbagai macam persoalan di segala bidang kehidupan kita khususnya di Negara kita Indonesia, akan dan selalu hadir tanpa kita berusaha untuk meminimalisir dan menghentikan masalah-masalah tersebut. Maka, mari kita manfaatkan waktu yang ada dihadapan kita untuk membangun Negara ini, berfikir bagaimana Negara ini ke depannya, akan seperti apa Negara ini ke depannya. Bukankah kita adalah orang-orang yang terpelajar? Yang seharusnya mengetahui dan menghargai segala bentuk jasa dan pengorbanan para pejuang kita dahulu.


            Setalah kita memikirkan bagaimana Negara ini ke depannya, maka rasa cinta tanah air pasti akan terus bertambah. Jika kita sudah cinta negeri ini, kita pasti tak akan mau melihat negeri ini terus menerus bersedih. Kita jadikan segala permasalahan sebagai bentuk pendewasaan. Karena mulai dari kita lah akan ada gerakan perubahan, untuk menciptakan Indonesia sebagai Negara yang maju. Kalau bukan kita siapa lagi? Mari kita sama-sama tidak menyia-nyiakan waktu yang kita miliki, hanya untuk sesuatu yang tak jelas manfaatnya. Kita sama-sama perbaiki akhlak, dan berfikir lah apa yang akan kita berikan untuk negeri ini, bukan apa yang akan negeri ini berikan pada kita.


            Semoga dengan merdeka nya Indonesia yang ke-69 ini bisa menjadikan pemicu semangat kita untuk tak pernah berhenti berharap demi Indonesia yang lebih baik. Kita harus menjadi generasi pelurus bangsa yang berguna bagi bangsa, Negara, dan agama. Mari kita sama-sama mengingatkan dalam kebaikan. Mari kita memerdekakan negeri yang belum sepenuhnya “merdeka” ini.
Selamat, Indonesia. Jaya selalu, negeri ku tercinta.





Ingka Fitria. Pelajar-16 tahun
 

Cherry Blossoms Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template